Dalam kehidupan sehari-hari, kamu mungkin pernah mendengar kata-kata berikut:
– Setengah dari siswa Kelas VI adalah perempuan.
– 10% dari siswa Kelas VI memakai kacamata.
– 1/3 dari semangka itu diberikan kepada paman.
Contoh-contoh tersebut merupakan penggunaan nilai pecahan atau persentase dari suatu benda atau bilangan. Meskipun kalianb sudah mempelajari materi ini di kelas 3, mari kita segarkan kembali ingatan kita!
Perhatikan cerita berikut!
Dena membuat puding, setelah matang dan mengeras, Dena memotong pudingnya menjadi empat bagian yang sama besar, satu dari empat potongan puding diberikan kepada neneknya, sehingga puding yang tersisa adalah tiga potong.
Puding yang diberikan kepada nenek adalah satu bagian, dari satu buah puding yang dibagi menjadi empat potong yang sama besar.
Dengan kata lain, satu per empat bagian dari ukuran puding semula.
Satu perempat dapat ditulis dengan lambang bilangan:
1
4
3
4
Selanjutnya perhatikan gambar di bawah ini!
Perhatikan potongan cake yang diperbesar!
Kalau kamu perhatikan, potongan Strawbery Cake di atas merupakan satu (1) bagian dari sebuah cake yang dipotong ( dipecah )menjadi sembilan bagian yang sama besar.
1 bagian dari sebuah cake yang dipecah menjadi 9 bagian yang sama besar dapat dinyatakan dengan lambang bilangan :
Dapatkah kamu menuliskan lambang bilangan pecahan yang dapat mewakili potongan apel di bawah ini?
Jika kamu perhatikan potongan apel besarnya sama dengan satu buah apel yang dipotong menjadi dua bagian yang sama besar, maka dapat dilambangkan dengan :
1
2
Lambang bilangan di atas dibaca satu perdua, atau setengah
Angka 1 (disebut pembilang) mewakili bagian yang yang dilambangkan, sedangkan angka 2 (disebut penyebut) mewakili keseluruhan potongan.
Jika kamu menemukan lambang bilangan 2 , lambang bilangan tersebut artinya 2
4
bagian, dari 4 bagian keseluruhan, atau dapat juga diartikan 2 perempatan.
4
Lambang bilangan ini juga artinya 4 bagian dari 4 keseluruhan. Coba kembali kamu perhatikan gambar puding di atas! Samakah 4/4 dengan 1 bagian yang utuh?
Ya Benar!
Sebuah pecahan yang pembilang dan penyebutnya sama, dapat dipastikan sama dengan 13 = 1 7 = 1 15 = 1
3 7 15
Bagaimana jika sebuah pecahan pembilangnya lebih besar daripada penyebut, seperti 5/4, misalnya?
Suatu pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya, menandakan bahwa pecahan tersebut, nilainya lebih dari 1 (satu).
7/4 artinya 7 buah perempatan, jadi jika digambarkan adalah sebagai berikut:
Jika kamu belum memahami penjelasan di atas, coba simak penjelasan dalam video di bawah ini!
Penulisan lambang pecahan seperti contoh-contoh di atas, adalah penulisan pecahan dalam bentuk pecahan biasa. Selain pecahan biasa, pecahan dapat ditulis dalam bentuk pecahan campuran, bentuk desimal, juga persen.
1. Menentukan Nilai Pecahan dari Suatu Bilangan
Untuk menentukan nilai pecahan dari suatu bilangan, kalikanlah pecahan dengan bilangan tersebut. Ingatlah tentang perkalian pecahan dengan bilangan asli.
2. Nilai Pecahan atau Persentase dari Besaran Tertentu
Untuk mengerjakan nilai pecahan dari kuantitas tertentu, kamu harus ingat pelajaran kesetaraan antar satuan di Kelas IV dan V. Ayo, perhatikan contoh berikut.
Artikel Terkait
- Pecahan Senilai
- Nilai Pecahan Suatu Bilangan
- Definisi Bilangan Bulat
- Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat
- Pembulatan Bilangan
- Perkalian Bilangan Bulat
- Pengurangan Bilangan Bulat
- Penjumlahan Bilangan Bulat
- Sifat-sifat Bangun Datar
- Sifat-sifat Bangun Ruang
- Menggunakan Faktorisasi Prima untuk Menyelesaikan Masalah Sehari-hari yang Berkaitan dengan KPK dan FPB
- Materi Pelajaran IPA
- Materi Pelajaran IPS
- Materi Pelajaran PKn
- Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
0 komentar