Pembulatan artinya mengurangi cacah bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan.
Pembulatan sering kali diperlukan untuk mempermudah saat menghitung atau menuliskan data. Sebagai contoh saat kita mendata usia seluruh siswa SD dalam satu kabupaten, kita akan mendapati usia siswa sangat bervariasi, ada yang usianya 7 tahun lebih 1 bulan, 7 tahun lebih 2 bulan, 8 tahun lebih 6 bulan ada yang 10 tahun tepat, juga mungkin ada yang usianya lebih dari 12 tahun. Karena jumlah siswa sangat banyak, tentu kita akan kesulitan jika harus menuliskan semua secara terperinci. Dalam kasus seperti ini pembulatan bilangan akan membantu kita. Siswa yang usianya 7 tahun 1 bulan kita bulatkan menjadi 7 tahun, yang usianya 7 tahun 10 bulan kita bulatkan menjadi 8 tahun, sehingga kita dapat mengelompokkan tinggi siswa sebagai berikut:
Jumlah siswa yang berusia 6 tahun = ....
Jumlah siswa yang berusia 7 tahun = ....
dan seterusnya.
Ada beberapa aturan dalam membulatkan suatu bilangan, dua aturan yang paling sering digunakan yakni:
- Tambahkan 1 jika angka berikutnya adalah 5 atau lebih (ini disebut pembulatan ke atas)
- Biarkan sama jika angka berikutnya kurang dari 5 (ini disebut pembulatan ke bawah)
Mengapa dibuat aturan seperti itu? karena jika kita gambarkan dalam garis bilangan, bilangan yang kurang dari 5 lebih dekat ke )0, sedangkan bilangan yang lebih dari lima lebih dekat ke 10.
Suatu bilangan dapat dibulatkan ke satuan terdekat, ke puluhan terdekat, ratusan terdekat sesuai kebutuhan. Untuk dapat membulatkan dengan tepat kita juga harus memahami nilai tempat suatu bilangan.
1. Membulatkan ke satuan terdekat
Perhatikan garis bilangan di atas.
Garis bilangan itu 7 cm lebih 4 mm = 7,4 cm. Garis tersebut lebih dekat ke 7 cm atau 8 cm ? Tentu jawaban kamu lebih dekat ke 7 cm. Mengapa?
Karena untuk ke 8 cm kamu harus menambah 6 mm sedangkan ke 7 cm cukup mundur 4 mm.
Inilah yang disebut membulatkan ke satuan terdekat maka dibulatkan menjadi 1 satuan.
Contoh:
1,2 dibulatkan menjadi 1
1,6 dibulatkan menjadi 2
1,8 dibulatkan menjadi 2
3,4 dibulatkan menjadi 3
1. Membulatkan ke satuan terdekat
Perhatikan garis bilangan di atas.
Garis bilangan itu 7 cm lebih 4 mm = 7,4 cm. Garis tersebut lebih dekat ke 7 cm atau 8 cm ? Tentu jawaban kamu lebih dekat ke 7 cm. Mengapa?
Karena untuk ke 8 cm kamu harus menambah 6 mm sedangkan ke 7 cm cukup mundur 4 mm.
Inilah yang disebut membulatkan ke satuan terdekat maka dibulatkan menjadi 1 satuan.
Contoh:
1,2 dibulatkan menjadi 1
1,6 dibulatkan menjadi 2
1,8 dibulatkan menjadi 2
3,4 dibulatkan menjadi 3
2. Membulatkan ke puluhan terdekat
Perhatikan gambar di atas.
1. Titik A lebih dekat ke angka 40 atau 50?
2. Titik B lebih dekat ke angka 40 atau 50?
Kamu tentu sudah menjawabnya yaitu:
- Titik A di angka 47 lebih dekat ke angka 50. Mengapa? Karena angka 7 lebih dekat ke 10.
- Titik B di angka 41 lebih dekat ke angka 40. Mengapa? Karena angka 1 lebih dekat ke 0.
Contoh:
Perhatikan gambar di atas.
1. Titik A lebih dekat ke angka 40 atau 50?
2. Titik B lebih dekat ke angka 40 atau 50?
Kamu tentu sudah menjawabnya yaitu:
- Titik A di angka 47 lebih dekat ke angka 50. Mengapa? Karena angka 7 lebih dekat ke 10.
- Titik B di angka 41 lebih dekat ke angka 40. Mengapa? Karena angka 1 lebih dekat ke 0.
Contoh:
1274 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 1270 karena bilangan yang menempati nilai satuan adalah 4, sedangkan 4 lebih kecil dari 5, jadi kita melakukan pembulatan ke bawah menjadi 1230.
Jika bilangan 1274 kita bulatkan ke ratusan terdekat menjadi 1300, karena yang menempati nilai puluhan adalah 7, sedangkan 7 lebih besar daripada 5.
Jika 1270 dibulatkan ke ribuan terdekat, berapakah hasilnya?
Klik DISINI untuk mengunduh soal latihan pembulatan bilangan!
Referensi :
- http://www.e-dukasi.net
- http://www.matematikaria.com
- Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V, penyusun, Lusia Tri Astuti P
- Gemar Matematika 5: untuk kelas V SD/MI/ Y.D. Sumanto
- Ayo belajar matematika 4 : untuk SD dan MI kelas IV/Burhan
- Matematika 5 : untuk SD/MI kelas 5/oleh R.J Sunaryo
0 komentar