Tulisan ini adalah materi yang disampaiakan oleh Drs. Saliman, M.Pd dalam workshop Penulisan Jurnal Guru Dikdas Berprestasi (Angkatan VI) di Hotel Lor In Solo Tanggal 18 s.d 21 September 2017 oleh Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pengertian dan jenis-jenis palgiarisme penting untuk diketahui guru, karena dewasa ini guru juga dituntut untuk mampu menghasilkan karya tulis ilmiah. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran guru mengenai plagiarisme dapat menjadi bumerang, salah satu resiko yang mungkin terjadi adalah karya tulis yang dihasilkan tidak diakui, hingga mendapatkan sanksi
Pengertian Plagiat
Perbuatan yang disebut Plagiat atau plagiarisme menurut Permendiknas No.17 tahun 2010 adalah "Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagaikarya ilmiah, tanpa meyatakan sumber secara tepat dan memadai"
Tindakan Plagiasi yang Sering Dilakukan
- Menyalin kata-perkata tanpa tanda kutip maupun menyebut nama penulis
- menyali tanpa tanda kutip, namun menyebut nama penulis
- menyalin sesekali kata kunci dan frasa tanpa menggunakan tanda kutip dan menyebut nama pengarang.
- Membuat parafase tanpa menyebut nama pengarang
- Mengambil ide penulis
Auto Palgiasi
Aouto plagiat (ISelf Plagiarism) didefinisikan sebagai plagiarisme dalam bentuk yang lain, yang dilakukan oleh seorang penulis yang menulis kembali karanya, baik secara keseluruhan maupun menggunakan kebali beberapa bagian dari tulisannya, yang pernah ditulis sebelumnya, untuk kemudian dijadikan sebagai sebuah karya yang baru tanpa menuliskan sumbernyaPengertian Kutipan menurut KKBI
- mengambil perkataan atau kalimat dari buku dsb.
- Mengumpulkan berbagai sumber yang relevan
- petikan, nukilan
- pengambilalihan suatu kalimat atau lebih darri karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dan lain-lain dalam tulisan sendiri
Mengapa mengutip?
- memberikan kredit kepada pekerjaan dan ide seseorang yang sependapat dengan anda. Jika Ana menggunakan kata-kata pengarang, maka harus mencantumkan nama pengarang dan sumber tulisan tersebut.
- Menunjukkan kepada pembaca, materi yang Anda gunakan untuk analisis, materi yang Anda narasikan dan disimpulkan.
- Memandu pembaca mengenai materi yang Anda miliki. Jika mereka berkeinginan untuk mencari materi tersebut, maka dapat denan mudahmenghubungi Anda. (Lipson 2006, 3)
Tips menyajikan kajian teori dengan baik
- Mulai kajian teori dengan pendapat pribadi tentang teori yang sedang dibahas, lanjutkan dengan mengemukakan teori-teori relevan yang dikemukakan para ahli, selanjutnya beri kesimpulan, kepada pendapat mana penulis mempunyai kecenderungan.
- Jika mengutip dari e-book, catumkan laman web dan tanggal akses, jangan penerbitnya. Jika yang di upload adalah versi cetak yang memiliki ISBN, yang dicantumkan sebagai sumber tetap penerbitnya.
- e-book yang baik puya e-ISBN (ISBN untuk buku versi elektronik)
- saat mencari penelitian yang relevan, tidak harus sama persis, justru lebih baik jika hanya mirip-mirip, misalnya sama dalam hal metode pembelajaran saja. Lebih baik jika bisa menemukan dua penelitian yang hampir sama, tetapi hasilnya saling bertentangan, karena hal tersebut membuktikan bahwa masaah tersebut perlu diteliti kembali.
0 komentar