Apa Itu Kaleidoskop?
Kaleidoskop
merupakan suatu alat optik yang terbuat dari beberapa cermin yang
disusun sedemikian rupa, dengan kemiringan tertentu sehingga
menghasilkan pantulan cahaya dengan warna yang unik dan indah.
Kaleidoskop pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Skotlandia bernama Sir
David Brewster pada tahun 1816 setelah beliau melakukan penelitian
selama dua tahun, sejak tahun 1814.
Dari
segi etimologi, kata Kaleidoskop berasal dari bahasa Yunani kuno yakni:
kata "καλός (kalos) " yang berarti ‘indah’, "εἶδος (eidos)" yang
berarti ‘bentuk’, dan "σκοπέω (skopeō)" yang artinya
‘melihat’(Wikipedia.org).
Sir
David Brewster mendapatkan ide awal pembuatan kaleidoskop dalam
penelitiannya mengenai polarisasi cahaya dengan menggunakan kaca pada
tahun 1814. Kaleidoskop pertama Brewster berbentuk tabung dengan
sepasang piringan tembus cahaya di satu ujung tabung dan di ujung
lainnya diletakkan sepasang cermin. Brewster meletakkan manik-manik di
bagian tengah kaleidoskop, sehingga cahaya yang masuk ke dalam
kaleidoskop akan memantul dan menghasilkan pola warna yang unik.
Warna-waran tersebut yang disebut Brewster sebagai suatu keindahan
optik.
Mengapa Kaleidoskop dapat menghasilkan warna-warna yang indah?
Seperti
kita ketahui bersama, sebuah cermin memantulkan apa saja yang ada di
depannya, termasuk cermin lain. Contoh yang panling mudah adalah saat
kamu menempatkan dua buah cermin sehingga membentuk sudut tertentu, kamu
akan melihat bayangan benda menjadi berlipat ganda. Apalagi jika kamu
menambah jumalh cermin, atau merubah sudut antara dua cermin tersebut,
maka hasil pantulan akan semakin unik. Untuk gambaran lebih jelas,
perhatikan gambar berikut ini!
Membuat Kaleidoskop Sederhana
Kita
juga bisa membuat kaleidoskop sederhana dengan bahan-bahan yang ada di
sekitar kita, bahkan bahan-bahan bekas.
0 komentar