Jerman akan Terapkan Pendidikan Islam Di Negaranya |
Terobosan baru dari Jerman sedang merumuskan sebuah pendidikan Islam buat muslim di negara itu. Artinya, pendidikan Islam akan ditempatkan sejajar dengan pendidikan Kristen & Yahudi. Langkah ini dilklaim buat melawan ekstremisme.
"Pengetahuan mengenai teologi Islam, filsafat, psikologi, strategi perihal, dan diskusi artinya penangkal terbaik buat melawan ekstremisme," kata Harry Harun Behr dari Universitas Frankfurt kepada Christian Science Monitor, pekan kemudian.
Behr artinya penanggung jawab terhadap pelatihan guru-guru Islam pada sekolah menengah pada Hessen. Beliau percaya bahwa pelajaran Islam merupakan hal yang penting di sekolah-sekolah Jerman.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah sudah mengalokasikan 20 juta euro buat membentuk empat pusat teologi Islam di negara tersebut. Pusat teologi Agama itu dibangun di beberapa universitas besar.
"sebagai bagian dari sebuah universitas terkenal pada dunia, berarti Islam tidak lagi berdiri pada luar," celoteh Omar Hamdan, seorang keturunan Palestina-Israel yang mengepalai pusat studi Islam di Tübingen University, misalnya dilansir onislam.Net, Rabu (29/4).
Menurut beliau, kepentingan buat memasukkan mata pelajaran Islam ke dalam kurikulum sekolah dan universitas telah semakin tinggi di Jerman. Hal itu terjadi selesainya adanya beberapa serangan yang dilakukan sang grup ekstremis yang mengatasnamakan Islam. "(kini ) Kami (pelajaran Islam) berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah teologi lain," lanjutnya.
Pendidikan Islam bertujuan buat menghilangkan kesalahpahaman terhadap ajaran Islam. Apalagi, ratusan pemuda Eropa sudah bergabung dengan grup ISIL di luar negeri.
Jerman mempunyai jumlah penduduk Muslim terbesar kedua pada Eropa sesudah Perancis. Islam juga adalah agama terbesar ketiga pada Jerman sesudah Protestan & Kristen Katolik.
Jerman diyakini sebagai tempat tinggal bagi hampir empat juta umat Muslim di negara itu, termasuk dari 220ribu imigran Muslim di Berlin. Sekitar dua pertiga pada antaranya merupakan warganegara atau keturunan Turki.
"Pengetahuan mengenai teologi Islam, filsafat, psikologi, strategi perihal, dan diskusi artinya penangkal terbaik buat melawan ekstremisme," kata Harry Harun Behr dari Universitas Frankfurt kepada Christian Science Monitor, pekan kemudian.
Behr artinya penanggung jawab terhadap pelatihan guru-guru Islam pada sekolah menengah pada Hessen. Beliau percaya bahwa pelajaran Islam merupakan hal yang penting di sekolah-sekolah Jerman.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah sudah mengalokasikan 20 juta euro buat membentuk empat pusat teologi Islam di negara tersebut. Pusat teologi Agama itu dibangun di beberapa universitas besar.
"sebagai bagian dari sebuah universitas terkenal pada dunia, berarti Islam tidak lagi berdiri pada luar," celoteh Omar Hamdan, seorang keturunan Palestina-Israel yang mengepalai pusat studi Islam di Tübingen University, misalnya dilansir onislam.Net, Rabu (29/4).
Menurut beliau, kepentingan buat memasukkan mata pelajaran Islam ke dalam kurikulum sekolah dan universitas telah semakin tinggi di Jerman. Hal itu terjadi selesainya adanya beberapa serangan yang dilakukan sang grup ekstremis yang mengatasnamakan Islam. "(kini ) Kami (pelajaran Islam) berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah teologi lain," lanjutnya.
Pendidikan Islam bertujuan buat menghilangkan kesalahpahaman terhadap ajaran Islam. Apalagi, ratusan pemuda Eropa sudah bergabung dengan grup ISIL di luar negeri.
Jerman mempunyai jumlah penduduk Muslim terbesar kedua pada Eropa sesudah Perancis. Islam juga adalah agama terbesar ketiga pada Jerman sesudah Protestan & Kristen Katolik.
Jerman diyakini sebagai tempat tinggal bagi hampir empat juta umat Muslim di negara itu, termasuk dari 220ribu imigran Muslim di Berlin. Sekitar dua pertiga pada antaranya merupakan warganegara atau keturunan Turki.
0 komentar