Jalan-jalan Gratis ke Bali, pulang Bawa Laptop



Jalan-jalan, piknik, traveling, atau apapun istilahnya kadang diperlukan di sela segudang aktivitas keseharian kita. Dengan sesaat melepaskan diri dari rutinitas kita bisa kembali mengumpulkan energi jiwa. Kadang dari perjalanan yang Kita lakukan kita juga bisa menemukan ide-ide kretif yang tidak terpikirkan sebelumnya, entah itu sepoi angin, deburan ombak, rimbun pepohonan atau orang-orang yang kita temui selama "PIKNIK" yang Kita lakukan.

Seorang guru juga penting untuk sesekali piknik. Lebih baik lagi jika pikniknya bukan sekedar piknik. Piknik yang bukan sekedar piknik adalah piknik yang dari aktivitas tersebut kita bisa mendapatkan segudang semangat dan ide untuk mengajar. Salah satu piknik yang bukan sekedar piknik menurutku adalah mengikuti lomba guru.

Mengapa? Dalam ajang lomba, khususnya lomba tingkat nasional, Kita berkesempatan bertemu dan bertukar fikiran dengan rekan-rekan guru dari berbagai daerah Nusantara.


Salah satu lomba tingkat nasional yang saya ikuti adalah Perlombaan Inovasi Pembelajaran yang diselenggarakan Kemdikbud melalui Kesharlindung Dikdas. Dalam lomba tersebut program kegiatan yang dirancang untuk memberikan ide-ide, ketrampilan praktis, atau teknik, yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru SD khususnya dalam melaksanakan iovasi pembelajaran, penulisan laporan ilmiah, dan diseminasi karya inovasi pembelajaran.

Tahun 2017 ini adalah kai ke-3 saya terlibat dalam kegiatan tersebut. Pertama kali saya mengikuti Perlombaan Inovasi Pembelajaran pada tahun 2015. Perlombaan Inovasi Pembelajaran pada saat itu diselenggarakan di Jakarta, bertepatan dengan Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 yang diselenggarakan dengan sangat meriah dengan dihadiri Presiden Joko Widodo. Meskipun belum berhasil menjadi pemenang, pengalaman tersebut, sungguh suatu hal yang sangat luar biasa.

Tahun berikutnya, saya kembali mengasah nyali di ajang yang sama. Tahun 2016 lalu proses seleksi sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2015 peserta hanya diminta mengirim prinout naskah yang dilombakan, kemudian dari seluruh peserta yang mengirim karya langsung dipilih finalis yang dipanggil ke  tahap final, di tahun 2016, sebelum tahap final, ada tahap workshop, dimana 300 peserta dari seluruh INdonesia diberi kesempaan menambah pengetahuan dalam workshop Inovasi Pembelajaran yang diselenggarakan di dua tempat. Workshop tahap pertama diselenggarakan di Bandung, sedangkan workshop tahap ke-2 diselenggarakan di Batam. Alhamdulillah saya berkesempatan mengikuti workshop di Batam.

Workshop di Batam adalah pengalaman pertama saya bepergian ke luar Jawa, dan meskipun saya tidak berhasil masuk ke tahap selanjutnya. Banyak hal yang saya dapatkan. Beberapa materi yang disampaikan dalam workshop adalah  mengenai tata cara penulian Karya Tulis Ilmiah, Teknik Presentasi dan Display hasil karya.

Tahun 2017 saya kembali mengikuti lomba yang sama. tahapan seleksi lomba di tahun ini juga hampir sama dengan tahun 2016, hanya saja proses registrasi dan seleksi administasi dilaksanakan secara daring melalui laman https://kesharlindungdikdas.id/. Alhamdulillah tahun ini saya beruntung. ikut terpanggil hingga tahap final. Tahap final Inobel 2017 dilaksanakan di Bali. Suatu keberuntungan yang tak terkira untuk Saya. Bisa jalan-jalan gratis, sambil nambah wawasan pula.

Alhamdulillah di akhir rangkaian kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut, hasil yang tak terduga menjadi kesyukuran yang tak terkira. Saya berhasil lolos sepuluh besar dan berhak mendapatkan sebuah laptop. Hasil yang sama sekali di luar dugaan, karena karya peserta lain juga sangat luar biasa.

Sebuah laptop memang cukup berharga bagi saya, seorang guru desa yang penghasilannya tidak seberapa, namun kesempatan menambah wawasan, juga suntikan semangat untuk terus berkarya dan menghasilkan sesuatu yang "lebih" justru tak ternilai haganya.

Semga di tahun 2018 saya juga dapat mengikuti kembali ajang bergengsi tersebut.

0 komentar