Mendikbud Anies Baswedan mengawali tugasnya menjadi menteri dengan solaturohmi dengan jurnalis di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Kamis (30/10). Pertemuan ini sebagai ajang menerima masukan dari para wartawan tentang berbagai hal dalam dunia pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud menyatakan, Sebagai diantaranya masalah yang dihadapkan pemerintah yaitu bagaimana komunikasi antara program atau kebijakan yang dijalankan, dengan apa yang dikomunikasikan terhadap masyarakat. tidak jarang, yang dikerjakan dan yang dikomunikasikan membentuk opini yang berbeda di masyarakat.
Diantaranya tantangan ke depan dalam demokrasi kebijakan publik, kata Menteri Anies, yaitu komunikasi dan persepsi. “Oleh karena itu, kerja sama dengan teman-teman media menjadi sangat penting sekali,” katanya pada acara temu media di Kantor Kemendikbud, Kamis (30/10).
Mendikbud saat menerima wartawan di kantornya |
Mendikbud mengutarakan, pola kerja yang akan diterapkan ke depan untuk mengatasi masalah pendidikan yaitu dengan mendengar, membaca, dan mencium terlebih dahulu sebelum berbicara dan bekerja. “Intinya yaitu kementerian ini memiliki tanggung jawab yang amat besar dalam menjalankan dunia pendidikan. Apapun yang kita katakan eksekusinya di sini dan di seluruh Indonesia. Untuk itu, buka mata, telinga, dan penciuman,” katanya.
Selain dengan media, mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga akan menjalin komunikasi baik internal maupun dengan stakeholder di luar Kemendikbud. Masalah yang ada di dunia pendidikan, kata dia, akan dilihat secara komprehensif, dan dievaluasi secara serius untuk mencari terobosan yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
0 komentar