Dongeng Sebelum Tidur, Pendidikan Karakter yang Semakin Jarang Dilakukan

Pendidikan Karakter Anak Tanggung Jawab Siapa?

Bukankah ada sekolah? Mengapa orang tua masih pusing memikirkan pendidikan karakter anak?
Berbagai faktor menyebabkan sebagian orang tua mempercayakan urusan pendidikan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Memang benar fungsi sekolah adalah menyelenggarakan pendidikan, namun pendidikan anak bukan tanggng jawab sekolah saja.  Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 Tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan menyiratkan bahwa: "Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Diperlukan sinergitas antara Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat; dan mewujudkan lingkungan Satuan Pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan."
Sesungguhnya keluarga adalah lingkungan pendidikan anak yang pertama dan utama, terutama dalam pendidikan karakter, oleh karena itu, selain dukungan finansial, orang tua juga perlu berperan aktif dalam pendidikan karakter anak. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui dongeng.

Apakah Mendongeng Masih Perlu Dilakukan?

Mendongeng adalah seni kuno yang sangat bernilai. Penelitian mutakhir membuktikan, dongeng berdampak positif terhadap perkembangan karakter dan moral anak. Dahulu para orang tua biasa menggunakan cerita dongeng untuk mengajarkan keterampilan dan pengetahuan penting kepada anak, termasuk untuk tujuan pendidikan karakter. Mendongeng bisa dilakukan dalam berbagai cara, namun yang paling umum dilakukan orang tua adalah membacakan dongeng untuk anak sebelum tidur. 

Sangat disayangkan, di era globalisasi seperti sekarang, terlebih dengan adanya pengaruh perkembangan teknologi, kebiasaan mendongeng sebelum tidur semakin jarang dilakukan. Menurut survei yang diadakan Disney di Inggris, dari 1.000 orangtua dan kakek-nenek yang memiliki anak / cucu di bawah enam tahun, hanya 1/3 yang masih sempat membacakan cerita pada anak sebelum tidur. Di Indonesia sendiri, menurut  Rika Endang Triyani dari Ayo Dongeng Indonesia (Ayodi), sebagaimana dikutip Republika Online (13/ 11/ 2017), salah satu faktor yang membuat semakin rendahnya kebiasaan mendongeng adalah semakin maraknya penggunaan gawai. Berbagai gim dan aplikasi dalam gawai telah menggantikan peran dongeng. Meskipun mengenalkan anak pada pemanfaatan teknologi juga penting apalagi jika teknologi tersebut mengandung konten positif, namun ada beberapa dampak negatif penggunaan gawai terutama bila penggunaanya berlebihan. beberapa dampak negatif tersebut antara lain: meningkatkan risiko obesitas, meningkatkan agresivitas, mengganggu jam tidur, bahkan anak dapat lebih berisiko memiliki masalah mental (https://lifestyle.kompas.com). Selain itu, Psikolog Roslina Verauli sebagaimana ditulis dalam Tribunnews(29/03/2016) bahkan mengungkapkan bahwa terlalu sering bermain gawai dapat menyebabkan kepekaan emosional anak tidak berkembang. Interaksi dengan gadget cenderung bersifat satu arah, sehingga gadget tidak mengasah kecerdasan emosional anak. Dengan terus-menerus bermain gawai, anak akan sibuk sendiri tanpa memikirkan lingkungan di sekitarnya.


Nilai apa saja yang dapat ditanamkan melalui dongeng?

Alangkah baiknya jika para orang tua mulai kembali membudayakan mendongeng. Melalui kegiatan mendongeng, ada banyak nilai yang dapat mereka ajarkan kepada putra putri mereka. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Moral
Dongeng bukanlah sekedar cerita, dalam cerita dongeng terdapat perumpamaan yang kaya akan pesan moral. Sesungguhnya Orang tua Anda mungkin telah mengajarkan Anda moral melalui cerita-cerita yang Anda dengarkan sebelum tidur. Cerita-cerita yang sama ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan juga tanggung jawab Anda sekarang untuk membagikan mitos dan perumpamaan ini kepada anak-anak Anda. 
Melalui dongeng-dongeng tersebut orang tua dapat mengajarkan etika moral kepada anak-anak mengenai makna atau tujuan hidup. Dongeng juga dapat menjadi cara sempurna untuk menunjukkan penyebab dan efek dari melakukan sesuatu yang tidak bermoral. Ketika Anda mengulangi cerita-cerita ini dari waktu ke waktu, anak-anak akan mengingat etika moral dan cara berperilaku jauh lebih baik daripada jika Anda memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan.

2) Sopan santun
Manfaat membangun karakter pengting lainnya melalui dongeng adalah menggunakan cerita untuk mengajarkan sopan santun pada anak-anak Anda. Di dunia yang saling terkait saat ini, sopan santun adalah keterampilan sosial yang semakin terkikis. Seperti pepatah lama, "manners maketh man". Melalui dongeng Anda juga akan membantu anak-anak Anda belajar sopan santun seperti bagaimana kita diajarkan oleh orang tua kita. 

3) Kekuatan dan Ketekunan
Dalam banyak cerita anak-anak, tokoh protagonis biasanya akan mengalami cobaan tertentu sebelum mencapai "bahagia selamanya". Dalam cerita seperti ini, anak belajar tentang kekuatan dan ketekunan. Mereka akan memahami konsep bekerja keras menuju tujuan mereka, memikul cobaan dan membuatnya melalui kekuatan dan ketekunan. Kualitas seperti itu penting bagi anak-anak untuk belajar sehingga mereka bisa melewati tantangan hidup di masa dewasa mereka.

4) Logika
Logika mungkin tidak selalu hadir dalam cerita anak-anak, terutama yang memiliki unsur fantasi tertentu di dalamnya. Namun, bagi anak yang lebih besar, Anda bisa mengajari mereka logika dengan bertanya kepada mereka apakah mereka menganggap cerita itu cerminan kenyataan. Dengan mengajari mereka untuk membedakan antara cerita dan kehidupan nyata, Anda juga melatih anak-anak Anda untuk memahami realitas kehidupan dan bagaimana mereka harus membawa logika ke dalam segala hal yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka.

5) Imajinasi
Selain semua kualitas di atas, mendongeng juga membantu membangun imajinasi anak-anak Anda. Mereka akan mulai mengingat plot ceritanya, karakternya dan kemudian menggunakan imajinasi mereka untuk menggambarkan bagaimana segala sesuatu terlihat. Dengan pelatihan ini, anak-anak Anda akan mengasah kemampuan kreatif mereka yang akan membantu mereka keluar dari situasi yang tidak terduga di kehidupan mereka selanjutnya.

Uraian di atas menunjukkan, Anda bisa membangun karakter anak Anda dan membantu mereka tumbuh menjadi individu logis yang bisa membedakan antara benar dan salah. Anak-anak Anda juga akan menjadi individu yang akan berdiri dengan prinsip mereka sendiri, menetapkan tujuan mereka dan mengejar mereka dalam perilaku dan sikap yang benar. Mereka akan menjadi individu yang berharga dalam masyarakat dan dapat mandiri dalam segala hal yang mereka lakukan. Yang dibutuhkan untuk Anda sebagai orang tua adalah membantu mereka dengan menggunakan dongeng sebagai bagian dari pendidikan mereka selama masa pertumbuhan mereka.

Sebagai penyemangat, mungkin ada baiknya Kita bahas apa saja manfaat mendongeng bagi buah hati Anda.

Manfaat Mendongeng bagi Perkembangan Anak

Dari dongeng, ada banyak manfaat yang bisa diambil, antara lain:
  1. Meningkatkan keterampilan bicara anak
    Semakin banyak mendengarkan dongeng, putra putri Anda, bahkan yang masih balita akan semakin banyak kosa kata yang mereka kenal. Dengan demikian kemampuan bicara anak juga akan semakin meningkat.
  2. Mengembangkan kemampuan berbahasa anak
    Selain memperbanyak perbehandaraan kata, kemampuan bahasa anak juga akan semakin berkembang dengan mendengarkan struktur kalimat. Dongeng baik yang disampaikan secara lisan atau  dalam bahasa tulis, menggunakan bahasa sebagai media komunikasi. Hal ii penting, karena hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia memerlukan kemampuan berbahasa. 
  3. Meningkatkan minat baca.
    Nah, inilah manfaat lebih yang mungkin Anda dapatkan jika Anda terbiasa membacakan buku cerita untuk anak. Sesungguhnya anak adalah peniru yang luar biasa. Jika putra putri Anda melihat Anda akrab denggan buku, akan sangat mungkin mereka juga akan meniru kebiasaan baik tersebut. Perlu kita ingat juga, bahwa kemampuan literasi, menentukan kesuksesan anak-anak Kita di masa depan.
  4. Mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah.
    Bahasa juga merupakan sarana yang memudahkan anak dalam menjalankan aktivitas belajarnya. Bahasa menjadi alat untuk berpikir termasuk di dalamnya kemampuan untuk menyusun ide, menyampaikan ide serta menarik simpulan yang merupakan bagian yang diperlukan anak dalam proses belajar.
  5. Merangsang imajinasi dan kreativitas serta memperkenalkan ide-ide baru. .
  6. Mengembangkan emosi.
    Semakin banyak kosakata yang dikuasai anak, akan semakin mudah bagi anak untuk mengungkapkan perasaanya dengan cara yang efektif.  
  7. Memperkenalkan nilai-nilai moral.
  8. Memberikan pengalaman mengalami budaya lain.
  9. Relaksasi.
  10. Mempererat ikatan emosi dengan orang tua.

Mendongeng itu sulit?

Mungkin itu yang Anda fikirkan sekarang. Sebagai orang tua yang kreatif dan perduli terhadap perkembangan Anak, tentu Anda tidak akan kehabisan cara. Jika Anda kurang bisa mengarang cerita, dan merangkai kata dengan menarik, membacakan buku cerita bisa menjadi solusi Anda. Selain buku dalam bentuk fisik, Anda juga bisa membacakan cerita yang bisa Anda akses di internet. 

Teknik Mendongeng

Menceritakan atau membaca sebuah dongeng tentu berbeda dengan cara Anda membaca berita atau bacaan untuk diri Anda sendiri. Ada beberapa teknik yang perlu Anda kuasai untuk dapat memikat penonton(putra-putri Anda) ... yaitu. Jangan khawatir, karena ini bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Simak tips berikut:

1.  Mengingat plot cerita!


  • jika perlu buatlah peta plot sebelum Anda mendongeng
  • gunakan kerangka cerita untuk membantu Anda mengingat peristiwa penting
  • pikirkan plot sebagai film atau serangkaian gambar yang terhubung
  • ceritakan pada dirimu sendiri kisah itu dengan kata-katamu sendiri
  • buatlah versi cerita Anda sendiri (beradaptasi dan berimprovisasi)
  • Kembalikan berkali-kali sampai terasa seperti sebuah cerita

2.  Ingatlah untuk ...

  • memvariasikan volume, nada dan tempo suara Anda (mengucapkan dengan jelas dan membesar-besarkan ekspresi)
  • gunakan wajah, tubuh dan gerak tubuh Anda (biarkan tubuh Anda berbicara)
  • Buat tubuh dan wajah Anda merespons kisah tersebut
  • memiliki fokus yang jelas dan menjaga konsentrasi
  • pertahankan kontak mata dengan audiens / pendengar individu
  • ciptakan kehadiran karismatik (buat penonton percaya pada Anda)
  • gunakan suara karakter yang berbeda dan berlebih
  • gunakan ruang anda / jadilah dinamis
  • ingat untuk menyesuaikan diri
  • selalu ingat untuk mendapatkan kembali gaya Anda sebagai narator
  • gunakan diam dan jeda untuk menambahkan efek dramatis
Untuk memberikan gambaran lebih bagi Anda, mengenai cara mendongeng, mari Kita saksikan video berikut ini:


Tak sesulit itu kan?
Melalui dongeng yang baik, anak dapat belajar beragam pengalaman, nilai, dan cara pemahaman yang luar biasa. Bahasa yang mereka pelajari melalui dongeng adalah alat yang mereka gunakan untuk membentuk pikiran dan perasaan mereka. Mendongeng lebih dari sekadar cara bertukar informasi dan memperluas gagasan, tetapi adalah cara mereka untuk menjangkau dan terhubung dengan orang lain. Cerita memberi benang merah yang bisa membantu menyatukan budaya dan menyediakan jembatan melintasi kesenjangan budaya. Nah, dengan segudang manfaat dongeng, tentunya Anda tidak ragu lagi kan mendongeng untuk putra putri Anda?
#sahabatkeluarga


Referensi:
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Dokumen/5447_2017-12-19/Permendikbud_Tahun2017_Nomor030.pdf
http://www.tribunnews.com/lifestyle/2016/03/29/ini-pengaruh-negatif-smartphone-untuk-anak
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/17/081500023/Efek.Negatif.Gadget.pada.Anak
https://www.singaporesoleparent.com.sg/building-childrens-character-storytelling/
International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 2, No. 6, November 2012
https://www.ayahbunda.co.id/balita-psikologi/12-manfaat-dongeng

0 komentar