Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menjelaskan, dana bantuan Kartu Indonesia Pintar (Kartu Indonesia Pintar) yang akan segera diluncurkan, disalurkan langsung ke keluarga penerima, bukan melalui sekolah.
Kartu Indonesia Pintar akan dibagikan bersama dengan tiga kartu lainnya kepada keluarga miskin dan rentan miskin.
Ketiga kartu tersebut adalah Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera, dan sim card yang dipakai untuk registrasi sebagai penerima kartu.
Menteri Pendidikan dan kebudayaan menjelaskan, dengan Kartu Indonesia Pintar, sekolah dapat menarik kembali siswa yang putus sekolah karena terkendala biaya untuk kembali mengikuti pelajaran di kelas.
Atau, dana Kartu Indonesia Pintar ini dapat dipakai untuk mengikuti pelatihan di balai-balai kerja. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan agar bisa mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha.
“KIP bukan sekadar memberi dana bantuan bagi yang sudah berada di dalam sekolah, tetapi juga kepada anak-anak usia sekolah yang terhenti karena faktor ekonomi,” katanya.
Mendikbud Anies Baswedan saat menjelaskan Dana KIP Langsung Ditujukan Keluarga Penerima |
Menteri Pendidikan dan kebudayaan menjelaskan, anggaran Kartu Indonesia Pintar diambil dari pos yang sebelumnya dipakai untuk bantuan bagi siswa miskin.
Namun, hal ini akan terus didiskusikan dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengingat Kartu Indonesia Pintar tidak hanya menyasar masyarakat miskin, tetapi juga bagi masyarakat dengan kategori rentan miskin. “Jadi Kartu Indonesia Pintar lebih luas (jangkauannya),” ujar Menteri Pendidikan dan kebudayaan.
0 komentar