Program Belajar Bersama Maestro, Mencetak Seniman Berkualitas

Program Belajar Bersama Maestro, Mencetak Seniman Berkualitas
Mendikbud meresmikan  Program Belajar Bersama Maestro 
untuk mencetak generasi muda seniman berkualitas

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (menteri pendidikan dan kebudayaan) Anies Baswedan meluncurkan acara Belajar bersama Maestro (BBM) pada Jakarta, Jumat (12/06/2015). BBM adalah acara yang ditujukan bagi para siswa berprestasi dari seluruh Indonesia buat mengisi liburan sekolah dengan belajar seni budaya pribadi dengan maestro terpilih.

BBM 2015 ini merupakan proyek rintisan pertama sinergi pendidikan dan kebudayaan. Sebanyak sepuluh maestro dari banyak sekali bidang keahlian diajak bekerja sama buat mencantrik anak didik-siswi SMA yang telah melalui proses seleksi. Satu maestro menampung hingga sepuluh anak didik. Adapun kesepuluh maestro tadi adalah I Nyoman Nuarta (Patung), Nasirun (Lukis), Mang Udjo (Musik), Tan De Seng (Musik), Supadminingtyas (Sinden), Didik Ninik Thowok (Tari), Irawati Durban (Tari), Aditya Gumay (Teater), Purwacaraka (Musik), Gilang Ramadhan (Musik).

Menteri pendidikan dan kebudayaan mengungkapkan, dengan acara rintisan ini dibutuhkan dapat mewabah ke para maestro lainnya. BBM, celoteh dia, bisa menjadi contoh bagi para maestro di seluruh negeri dalam mengkader kreativitas mereka kepada para generasi muda. Tidak hanya itu, pemerintah daerah pun diajak buat menjadikan BBM menjadi acara yang dapat mengembangkan kreativitas di kalangan siswa. "saya membayangkan (BBM) ini dilakukan secara gerakan, bukan sekadar program. Supaya para maestro di daerah jua bisa melakukan, wajib  ada model, contoh, & polanya," celoteh menteri pendidikan dan kebudayaan.

Mendikbud mengungkapkan, begitu banyak catatan sejarah di mana anak-anak yang berinteraksi dengan seseorang yang mana orang tersebut terakumulasi pengalaman & pengetahuan yang luar biasa, pula sebagai luar biasa. Karena dalam hubungan yang hanya sementara waktu tersebut terjadi sengatan yang penuh makna. & pengalaman tersebut, celoteh dia, tidak bisa dilakukan pada ruang kelas. Wajib  ada interaksi dengan manusia yang pada dalam dirinya terakumulasi pengalaman yang luar biasa banyak, maestro contohnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan dalam kesempatan yang sama menyebutkan, hingga acara BBM diluncurkan sebanyak 127 anak didik sudah mendaftar buat ikut program ini. Kacung optimis, hingga batas pendaftaran nanti akan semakin banyak peminat yang mendaftarkan diri. "Kemarin masih dalam suasana ujian akhir sekolah, jadi konsentrasi mereka masih ke sana. Sehabis ujian ini, aku  yakin pendaftarnya akan lebih banyak," katanya.

0 komentar