Cara Tepat Menangani Pasien Ebola Dengan benar

kepala Bidang Teknik Fisika UGM, Sunarno menilai pemerintah telah ceroboh menangani pasien yang terduga terjangkiyi ebola di Madiun dan Kediri, Jawa Timur. Menurut beliau, proses isolasi tidak saja diterapkan pada pasien tapi juga kepada orang-orang yang bersinggungan dengan pasien terduga ebola.

"Makna isolasi adalah meminta mereka berdiam di rumah dahulu serta berusaha membatasi kontak dengan beberapa orang , sambil mengamati apakah ada atau tidak gejala penularan virusnya,"

M, 29 tahun, berasal Gemarang, Kabupaten Madiun, dan SG, 46 tahun, hingga sekarang baru dinyatakan positif malaria. Keduanya pulang dari Liberia, negara dengan endemi virus ebola pada 26 Oktober lalu. Gejala yang muncul pada keduanya adalah demam tinggi, nyeri, mengalami pendarahan, diare, dan mual. (Baca: Suspect Ebola Madiun Bekerja 8 Bulan di Liberia)

Meski diisolasi secara ketat, istri M, R, dibiarkan menjaga suaminya. Adapun RSUD Pare melarang keluarganya menjaga pasien. "Ukuran virus ebola 1 sampai 1,4 mikron, bisa hidup di udara sekitar lima jam, jadi mudah sekali menular lewat bersin, keringat, dan cairan lain dari pasien," kata Sunarno.

dia  menuturkan, dalam kasus M dan SG, seharusnya pemerintah juga mencari keberadaan rekan bekas TKI itu yang baru dari Liberia lainnya. apabila mereka kembali ke Indonesia dengan pesawat umum, maka semua penumpang di armada yang sama, juga perlu dilacak keberadaan dan diisolasi sementara waktu untuk memantau kemunculan gejala penularan ebola.

Bahkan, Sunarno menambahkan, pelacakan juga perlu dilakukan pada mereka yang menumpangi mobil bersama pasien tersebut dari bandara menuju rumahnya di Madiun. Mobil, yang ditumpangi oleh pasien itu sepulang dari bandara, juga perlu diisolasi sementara waktu agar virus yang menempel di dalamnya mati terlebih dulu sebelum digunakan lagi oleh orang lain.

"Perkembangan penularan virus ebola dua pangkat N, artinya satu pasien bisa menulari dua orang lainnya dan seterusnya," kata dia. (Baca: Pejabat Kemenkes Satu Pesawat dengan Terduga Ebola)

Paling penting, menurut dia, seluruh anggota keluarga atau tetangga dari pasien itu juga diisolasi sementara waktu di rumahnya. Seluruh perawat dan dokter di rumah sakit juga harus menerapkan pengamanan standar saat berinteraksi dengan pasien itu.

"Seperti memakai pakaian pelindung rapat dan sekali pakai lalu dimusnahkan serta melakukan mandi klorin seusai bekerja," kata pakar penanggulangan bencana itu. "Gejala berupa panas, pusing, dan lainnya perlu rutin diamati ada atau tidak pada mereka."

0 komentar