Ada salah satu siswa yang bernama Kukuh (Benar-benar nama asli sekarang dapat beasiswa bidikmisi di Unnes jurusan Guru Kepelatihan Olah raga) tiba-tiba mendatangi saya di Lab dan mengatakan kepada saya :
Kukuh : "Maaf Pak, saya bersalah dan ingin bertanggung jawab atas kesalahan saya karena tidak disiplin mengikuti peraturan sekolah !",
Saya : "Ada apa Mas"
Kukuh : "Maap pak, Saya tidak mengikuti aturan yang berlaku, jadi saya siap menerima konsekuensi"
Saya : "Iya ada apa mas ?"
Kukuh : "Maap Pak saya menggunakan seragam OSIS padahal sekarang hari Kamis seharusnya pakai pakaian identitas"
Saya : "(Baru sadar kalau pakai OSIS :) ) Oh ...itu toh... lah kok bisa pakai OSIS kenapa mas ?"
Kukuh : "Maap pak, kemarin saya ikut latihan speakbola di magelang, pulangya kehujanan dan masih pakai seragam identitas....kemudian paginya terpaksa saya pakai OSIS pak...itu itulah saya datang menemui bapak untuk bertanggung jawab !"
Saya : "Oke mas, Saya salut dengan kejujuran Anda !, Saya hargai kejujuran anda, silahkan ke kelas mengikuti pelajaran, nanti kalau ada guru yang protes dengan seragam kamu, saya yang akan jelaskan "
Kukuh : "Maap pak, Saya tetap akan berada disini sebelum bapak memberikan hukuman kepada saya agar jadi pelajaran buat saya dan pelajaran buat adik kelas saya pak !"
Saya : "Sudah mas, Kejujuran anda itu sudah cukup, silahkan kembali ke kelas "
Kukuh : "Maap pak, Sebelum bapak menghukum saya, saya akan tetap berada disini...."
Saya : "Ok mas, gimana kalau cuci gelas piring disini 1 minggu saja ya ?"
Saya : "Ok mas, gimana kalau cuci gelas piring disini 1 minggu saja ya ?"
Kukuh : "Baik pak, tapi saya minta 2 Bulan penuh Cuci gelas dan Piring di sini"
Saya : "terserah kamu saja mas, hehehehe"
Saya : "terserah kamu saja mas, hehehehe"
Buka Sahur bersama Kelas 10,11,12 TKJ SMKN 2 Temanggung 2014 |
Dari dialog singkat tersebut diatas, ada beberapa point yang berhubungan dengan penerapan disiplin :
- Siswa sadar akan kesalahannya dan segera menghubungi gurunya untuk meminta maaf, dan menjelaskan alasan yang tepat kenapa berbuat melanggar peraturan sekolah
- Seandainya Siswa ini tidak melaporkan kepada gurunya, maka dia tidak akan susah-susah sampai dihukum atau dinasehati. tetapi Siswa ini sadar penuh bahwa yang dia lakukan ini salah dan tidak ingin ditiru oleh adik kelasnya sehingga dia melaprkan kepada gurunya tentang pelanggaran itu
- Perhatikan ! , Siswa ini tidak mengemukakan alasannya dahulu ketika menghadap gurunya !, tetapi langsung meminta konsekunsei pertanggung-jawaban atas apa yang dia lakukan. Dia baru menjelaskan kepada gurunya ketika ditanya, sehingga dia melaporkan tersebut memang karena penuh tanggung jawab. Hal ini sangat jarang sekali dilakukan oleh siswa-siswi kita yang ketika menghadap gurunya pasti akan mengemukakan alasannya dahulu untuk "membela Diri"
- Siswa ini "NGOTOT / MEMAKSA" Gurunya untuk menghukumnya sebagai pelajaran untuk dia dan agar tidak diikuti / ditiru oleh adik kelasnya tidak cukup hanya dengan dimaafkan. Banyak sekali siswa kita apabila sudah dimaafkan, dia tidak akan meminta konsekuensi tetapi malah menikmati "Kata Maaf" dari gurunya, sehingga ketika membuat kesalahan lagi maka pasti akan mencari kata "Dimaafkan Gurunya" sebagai Penyelesaian terhadap permasalahan.
- Ketika dihukum, malah meminta tambah karena siswa ini sadar bahwa hukuman gurunya ini sangat ringan tidak sesuai dengan yang dia lakukan sebagai efek jera. Dia malah meminta 2 bulan mencuci piring dan gelas. Sedikit sekali siswa yang meminta hukuman tambah, yang ada malah setelah dimaafkan, dihukum meminta yang ringan karena kan sudah minta maaf.
Bersama-sama Kelas 10,11,12 TKJ dalam persiapan BSB 2014 |
itulah 5 point utama siswa tersebut berhasil mendidik dirinya sendiri untuk menjadi insan yang bertanggung jawab.
Yang jadi pertanyaan adalah : "Bagaimana bisa Siswa ini bisa berfikir seperti itu ?"
Tentunya mendidik mereka tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mendisiplinkan Siswa itu mudah ketika kita menerapkan hal2 seperti berikut :
Yang jadi pertanyaan adalah : "Bagaimana bisa Siswa ini bisa berfikir seperti itu ?"
Tentunya mendidik mereka tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mendisiplinkan Siswa itu mudah ketika kita menerapkan hal2 seperti berikut :
- Guru memberikan contoh Disiplin dalam bentuk nyata dan dirasakan oleh mereka wujud kedisiplinan
- Guru membimbing siswa dalam hal disiplin dengan Sistem Sosialisasi , Nasehat , Reward and Punishment.
- Guru harus Fleksible kepada mereka dengan memperhatikan aktifitas mereka, menasehati dengan disertai motivasi-motivasi atau menerapkan konsensus peraturan bersama termasuk apabila guru melanggar.
- Motivasi adalah kunci sukses utama untuk Mendisiplinkan siswa dengan mudah. Tentunya ketika kita memberikan motivasi, kita harus mengaca pada diri sendiri apakah kita sendiri juga sudah termotivasi oleh kalimat yang kita buat sendiri ? istilahnya bukan JARKONI (ngajar-ngajar ora ngelakoni / Mengajari tapi tidak melakukan).
- Buktikan kepada mereka hasil dari penerapan disiplin untuk menggugah mereka dari pemikiran lama yang cenderung displin = mentaati peraturan.
Insya Allah jika kita menerapkan disiplin diri sendiri dan membuktikan kepada mereka secara nyata manfaat dan hasil Displin, maka tidak perlu kita berbicara banyak dengan memasang berbagai peraturan-peraturan yang banyak sehingga justru akan membingungkan dan memembuat suli diri kita sendiri.
Semoga bermanfaat !
Semoga bermanfaat !
Agung Sulistyo
0 komentar