Menentukan Unsur Instrinsik Dongeng

Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, atau tidak mungkin terjadi, misalnya cerita tentang binatang yang  bisa bicara dan bersikap seperti manusia, atau cerita tentang manusia yang dapat terbang. Seperti halnya jenis prosa yang lain, dongeng juga mengandung unsur-unsur instrinsik seperti tokoh, latar, tema, amanat, dan alur.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas              : IV (lima)
Semester        :  1 (satu)

  1. Latar
    Latar suatu cerita, dalam hal ini dongeng, dapat berupa latar tempat, latar waktu, maupun suasana.
    • Latar Tempat
      Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.Contoh latar tempat dalam cerita misalnya di hutan, di sungai, di suatu kerajaan, di desa, atau di gunung.
    • Latar Waktu
      Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, malam hari, saat matahari terbit, setahun yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu.
    • Latar Suasana
      Latar suasana merupakan penjelasan mengenai suasana saat peristiwa dalam dongeng terjadi.Contoh latar suasana misalnya suasana menyedihkan, menggembirakan, mendung, matahari bersinar terik, gelap gulita, atau angin bertiup sepoi-sepoi.
  2. Tema
    Tema atau topik adalah ide pokok yang mendasari penulisan cerita.
  3. Tokoh
    Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Dalam dongeng tokoh dapat berupa manusia, tumbuhan, hewan, maupun benda-benda mati seperti sandal, sepatu, balon, dan sebagainya.
  4. Watak tokoh dalam dongeng
    Tokoh dalam dongeng memiliki sifat yang berbeda-beda, misalnya baik, jahat, pemalas, rajin, suka berbohong, jujur, licik, pemarah, sabar, atau pendendam. Tokoh yang sifatnya baik, biasa disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang sifatnya jahat, disebut tokoh antagonis.
  5. Amanat dalam dongeng
    Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dalam dongeng. Pesan tersebut biasanya berupa nasehat atau perbuatan bijak yang seharusnya dilakukan.
Untuk dapat menentukan unsur instrinsik dongeng, kamu perlu membaca cerita dengan cermat, sehingga kamu dapat menemukan kata-kata yang menerangkan waktu, tempat, dan suasana saat peristiwa yang ada dalam dongeng terjadi. Kalau perlu kamu dapat membaca dongeng tersebut berulang kali, jangan lupa catatlah keterangan-keterangan yang dapat kamu temukan.

Untuk dapat menemukan tema dan tokoh dalam cerita dongeng, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  • Bacalah cerita dengan seksama!
  • Catatlah siapa atau apa tokoh yang diceritakan!
  • Catatlah hal-hal yang paling serig dibicarakan dalam cerita tersebut!
    dari tokoh dan hal-hal yang diceritakan tersebut, kamu dapat menentukan tema dan tokoh dalam cerita dongeng.

Sekarang coba kamu tentukan latar, tokoh, tema, amanat, dan watak tokoh dalam kutipan cerita di bawah ini!
ASAL USUL TELAGA WARNA 
Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat, yang dipimpin oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana, sehingga tidak mengherankan jika kerajaan tersebut makmur dan tenteram. Rakyat di kerajaan tersebut sangat mencintai rajanya. Mereka biasa memenggil Sang Raja dengan sebutan Sang Prabu.

Meskipun hidup makmur, namun ada hal yang membuat Prabu dan istrinya sering kali merasa sedih. Hal ini karena meskipun sudah bertahun-tahun menikah, Sang Prabu dan istrinya belum juga memiliki anak.

Melihat istrinya sering murung dan menangis, pada suatu hari Sang Prabu memutuskan untuk pergi bertapa di tengah hutan, untuk memohon agar segera dikaruniai anak.

Beberapa bulan kemudian, permohonan mereka terkabul. Akhirnya Sang Permasuri hamil. Berita gembira tersebut disambut rakyat dengan penuh suka cita.Mereka mengirimkan berbagai hadiah ke istana, sebagai wujud kegembiraan.

Sembilan bulan kemudian Permaisuri melahirkan seorang putri yang sangat lucu, belasan tahun kemudian, Sang Putri tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Kecantikan Sang putripun tersohor di seluruh pelosok negeri.

Raja dan Sang Permaisuri sangat menyayangi putri mereka. Mereka memberikan apapun yang diinginkan oleh anak kesayangannya tersebut. Namun karena terlalu dimanjakan, putri tumbuh menjadi gadis yang berperangai buruk. Jika keinginannya tidak terpenuhi Putri akan marah, gadis itu juga sering berkata kasar, dia tidak perduli jika kata-katanya menyakiti perasaan orang lain. ....Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri. Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri itu pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk kepentingan rakyat. 
Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahli perhiasan. “Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku,” kata Prabu. “Dengan senang hati, Yang Mulia,” sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja d sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin menciptakan kalung yang paling indah di dunia, karena ia sangat menyayangi Putri.
Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana. Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumi kecantikannya. 
Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya. “Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak,” kata Prabu.
Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. “Aku tak mau memakainya. Kalung ini jelek!” seru Putri. Kemudian ia melempar kalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai. 
Itu sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuat seperti itu. Tak seorang pun bicara. Suasana hening. Tiba-tiba meledaklah tangis Ratu Purbamanah. Dia sangat sedih melihat kelakuan putrinya.Akhirnya semua pun meneteskan air mata, hingga istana pun basah oleh air mata mereka. Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana, dan tiba-tiba saja dari dalam tanah pun keluar air yang deras, makin lama makin banyak. Hingga akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah. 
Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga.

Sumber:dongeng.org

0 komentar