Tahun 2016 Target Infrastruktur Internet Memadai, Kuliah Daring Jangkau Pelosok Tanah Air

Dilauncingnya dua buah layanan pendidikan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) oleh Wakil Presiden RI Boediono, menjadikan  era perkembangan pada model kuliah dalam jaringan (daring) di tanah air. Targetnya, di 2016 mendatang model kuliah daring akan menjangkau seluruh pelosok tanah air dengan koneksi internet  broadband yang memadai.

Mohammad Nuh mengatakan, dengan perkembangan pesat teknologi informasi akan lebih mendorong perguruan tinggi untuk menaikkan kapasitasnya. Terutama dalam kondisi di 2016 tersebut koneksi Indonesia sudah tersambung dengan satelit Palapa Ring secara utuh.

“Anak-anak dari pelosok manapun bisa mengambil mata kuliah dari perguruan tinggi yang akreditasinya bagus,” kata Mendikbud dalam sambutan peluncuran PDITT dan Dapodik di Kantor Kemdikbud. Kebutuhan akan koneksi broadband untuk meningkatkan kualitas kuliah daring tentu tidak lepas dari kebutuhan kualitas gambar (video) di kuliah daring yang lebih besar daripada sekadar kualitas suara. 

Kuliah Daring
Aktivitas di kuliah daring ini mirip dengan kuliah tatap muka tapi dengan menggunakan media internet. “Jadi ini tidak sama dengan kuliah yang mengunggah tutorial di internet, tapi ada interaksi antara mahasiswa dan dosennya,” katanya.

Di awal peluncuran ini, Kemdikbud telah menyiapkan penyimpanan awal untuk kuliah daring sebesar 50 terabyte. Enam perguruan tinggi yang masuk dalam konsorsium kuliah daring adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah mada, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Bina Nusantara, dan STMIK Amikom Yogyakarta.

Dari enam perguruan tinggi tersebut telah menampung 2.929 mahasiswa dari 84 perguruan tinggi pengguna di seluruh Indonesia. Masing-masing perguruan tinggi menyiapkan lima mata kuliah daring yang bisa diikuti oleh mahasiswa dimana saja dan kapan saja. “Jadi ada 30 mata kuliah dari berbagai bidang studi yang ditawarkan ,” katanya.

Sumber : Kemdikbud

0 komentar