Salah satu kodrat manusia adalah ingin menjadi seseorang yang "baik". Mungkin saja seseorang kemudian tumbuh menjadi seseorang yang menyandang predikat yang negatif, tetapi aku yakin pasti itu bukan cita-citanya. Dalam pandangan Islam agamaku, seorang anak yang baru lahir dianggap seperti kertas putih bersih. Lingkungan dan keluarga lah yang berperan penting dalam mewarnai hidupnya. Tentu setiap individu punya kecenderungan dan sifat yang berbeda-beda, tapi keinginan untuk menjadi baik pasti ada, apalagi pada anak-anak. Mungkin karena keterbatasan pengalaman mereka, mereka menganggap perhatian dari sekitar adalah pertanda bahwa mereka dianggap "baik". karena itu mereka sering kali melakukan banyak hal untuk mencari perhatian. Hal itu tentu harus kita maklumi, tapi kadang "usaha" mereka membuat kita sebagai orang tua atau guru jadi gimanaaaa gitu.....
Seorang guru memang harus punya hati seluas samudera.... heheh. Kalau tidak, bisa stres sendiri menghadapi tingkah anak-anak yang kadang lucu-lucu ngeselin. Itu yang aku rasakan.... apalagi kelasku tahun ini, karena satu dan lain hal yang tidak dapat diungkapkan disini semua,..... bandel-bandel banget anaknya. Dibandingkan anak-anakku selama beberapa tahun sebelumnya, mereka lebih "semrawut", tidak disiplin, susah fokus, suka ngomong jorok, de el el.... Belum lagi dalm hal penguasaan materi... masa masuk kelas V kok masih belum lancar penjumlahan dan pengurangan satu digit.... hadeeeh... gimana mau belajar pemangkatan coba.... Setiap tahunnya, memang pasti ada beberapa anak yang seperti itu, tapi untuk tahun ini persentasenya makin banyak...
Alhamdulillah beberapa hari terakhir ini ada sedikit perubahan, salahnya dalam hal ketertiban, saat berdoa bersama misalnya, mereka mulai terlihat tertib saat berdoa, tidak sambil bercanda seperti biasanya. Intensitas dalam berkata kotor juga terlihat berkurang, saat diberi tugas mereka juga lebih bertanggung jawab. Perubahan sikap mereka ternyata mulai terlihat sejak setip hari mereka aku minta untuk mengisi lembar evaluasi diri. Lembar evaluasi tersebut berisi cek lis sikap dan kegiatan sehari-hari, yang harus mereka isi sendiri. Di dalamnya ada pertanyaan apakah mereka tertib saat berdoa, apakah mereka bertengkar/berkelahi dengan teman, apakah mereka melaksanakan sholat lima waktu, pukul berapa mereka sholat, dan sebagainya...
Ide ini sebenarnya aku tiru dari sekolah anakku, di sekolah anakku hal-hal seperti itu ada dalam buku penghubung, hanya saja biasanya buku tersebut diisi oleh orangtua dan guru. Tidak disangka efeknya justru makin dasyat saat anak-anak diminta mengisi sendiri. Semoga saja mereka lebih termotivasi untuk menjadi semakin "baik" setipa hari... Terima kasih atas kerjasamanya anak-anakku.. Be more smart and creative......
0 komentar