Begitu "nasihat" beberapa rekan saat anakku ku masukkan sebuah SD swasta yang memang cukup mahal biayanya untuk PNS golongan 2 macam aku.
Kenapa sih, memilih sekolah swasta, padahal Bapak dan Ibunya sama-sama guru di sekolah negeri ? Aku, ibunya sudah PNS lagi....
Kenapa bukan SD Negeri yang lebih terjangkau ?
Bukannya aku tidak cinta produk dalam negeri, apalagi mau gaya-gayaan, supaya dianggap " mampu " menyekolahkan di SD yang mahal....
Tanpa mengurangi rasa hormat dan acungan jempol pada para senior, guru-guru di SD Negeri yang telah mencurahkan segudang dedikasi untuk memajukan anak-anak negeri ( maaf, ..... tidak untuk oknum guru yang tidak berdedikasi... heheh.) karena tentunya tidak sedikit sekolah negeri yang berkualitas (Aku sendiri dari SD sampai kuliah lebih memilih sekolah negeri), tapi jika ada pilihan yang lebih baik, kenapa tidak? Karena anak-anak bagiku adalah investasi jangka panjang. Dan aku ingin yang terbaik untuk mereka.
Jika yang menjadi prioritas hanya aspek kognitif, insyaAlloh meskipun tak pintar-pintar amat, kalau materi SD-SMP kami orang tuanya kami bisa membimbing anak-anak. Satu hal yang lebih menjadi kekhawatiran kami justru masalah karakter.
Sejauh yang kami tahu, di kota kami belum ada sekolah negeri yang menyentuh dengan sungguh hingga ke ranah ini. Kalaupun ada muatan pengembangan karakter bangsa dalam kurikulum dan proses pembelajaran, dari yang kami amati yang dilaksanakan masih sekedar "something to know". Padahal untuk membentuk karakter tidak mungkin dilakukan melalui transfer pengetahuan. Sangat sedikit kemungkinan anak serta merta berubah dari malas menjadi rajin, dari selenge-an menjadi sopan hanya melalui nasehat atau teguran. Perlu pengkondisian, juga motivasi dan keteladanan. Hal itu yang kami lihat di sekolah swasta tersebut. Karena itulah kami rela mengencangkan ikat pinggang demi membiayai anak kami masuk ke sekolah tersebut.
Menurutku, pembentukan karakter adalah aspek yang paling penting dalam pendidikan. Jika karakter positif sudah terbentuk, misalnya kita berhasil mendidik anak-anak kita menjadi pribadi yang cinta ilmu, tentu tanpa kita suruhpun mereka akan berusaha menjadi lebih cerdas, kita tinggal membimbing, mengarahkan dan menyediakan fasilitas yang memadai. Jika kita berhasil membentuk mereka menjadi orang yang jujur, tanpa diawasi mereka akan mencegah diri mereka sendiri dari ketidak jujuran.
Kami juga berpendapat bahwa masa-masa awal ( pra TK- SD) adalah masa yang penting dalam pembentukan karakter. Apa yang anak-anak alami saat ini akan membentik mozaik kehidupan mereka kemudian. Jadi setiap detik, termasuk waktu yang mereka habiskan di sekolah, idealnya cukup berkualitas dalam pembentukan karakter ini. Meski tidak sedikit orang yang hidupnya berubah 180 derajat saat usia remaja atau bahkan setelah dewasa. Tapi adalah tugas kami sebagai orang tua, memberikan sebaik-baik pendidikan.
Memang tak ada gading yang tak retak, juga tak ada jaminan bahwa dengan memasukkan anak ke sekolah tertentu anak pasti menjadi pribadi yang berkarakter, tapi setidaknya ini yang terbaik yang kami tahu saat ini. JIka hasilnya nanti justru jauh dari harapan, setidaknya kami sudah berusaha melakukan yang terbaik yang kami bisa dengan apa yang kami tahu. Berusaha dan berdoa....
4 komentar