Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan.
Unsur-unsur drama meliputi :
a. Kerangka Cerita
Kerangka cerita merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
b. Penokohan
Penokohan menggambarka watak setiap tokoh
Ada tiga macam tokoh, yaitu:
• Protagonist ( tokoh yang menampilkan kebaikan)
• Antagonis (tokoh jahat atau penentang kebaikan)
• Tritagonis ( tokoh yang mendukung protagonis)
c. Tema
Tema merupakan gagasan pokok dalam cerita
d. Perlengkapan
Perlengkapan meliputi kostum, tata panggung, tata lampu dan sebagainya.
Struktur dasar drama ada tiga macam, yaitu:
a. Prolog (adegan pembuka)
b. Dialog (percakapan antar tokoh)
c. Epilog (adegan terakhir atau penutup)
Nah, berikut ini adalah salah satu contoh drama yang dimainkan oleh siswa-siswi SDN 3 Kedunggading, Kendal, Jawa Tengah.
Seru kan? Kalian juga pasti bisa bermain drama. Coba mainkan naskah drama berikut ini bersama teman-temanmu!
Naskah drama ini dikutip dari http://isnaenidk.blogspot.com
Unsur-unsur drama meliputi :
a. Kerangka Cerita
Kerangka cerita merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
b. Penokohan
Penokohan menggambarka watak setiap tokoh
Ada tiga macam tokoh, yaitu:
• Protagonist ( tokoh yang menampilkan kebaikan)
• Antagonis (tokoh jahat atau penentang kebaikan)
• Tritagonis ( tokoh yang mendukung protagonis)
c. Tema
Tema merupakan gagasan pokok dalam cerita
d. Perlengkapan
Perlengkapan meliputi kostum, tata panggung, tata lampu dan sebagainya.
Struktur dasar drama ada tiga macam, yaitu:
a. Prolog (adegan pembuka)
b. Dialog (percakapan antar tokoh)
c. Epilog (adegan terakhir atau penutup)
Nah, berikut ini adalah salah satu contoh drama yang dimainkan oleh siswa-siswi SDN 3 Kedunggading, Kendal, Jawa Tengah.
Seru kan? Kalian juga pasti bisa bermain drama. Coba mainkan naskah drama berikut ini bersama teman-temanmu!
Naskah drama ini dikutip dari http://isnaenidk.blogspot.com
Bunda, Maafkan Aku
Karin sangat pintar. Ia berprestasi tinggi dan selalu menjadi juara. Tetapi ia lupa pada ibunya saat sudah besar, ia menjadi orang yang berhasil. Ia sudah menjadi seorang dokter sesuai dengan cita-citanya.
Suatu ketika, ia terkena sakit parah, ternyata yang datang pertama kali adalah ibunya...yang dulu pernah ia sia-siakan. Akankah ia sadar akan kesalahannya itu? Mari kita saksikan pada drama “BUNDA, MAAFKAN AKU”
Adegan 1
Karin selalu menjadi juara kelas di sekolahnya.
Mila : “Selamat ya, Rin. Kamu selalu menang!”
Nana : “Kamu hebat deh, Rin! Aku ngiri sama kamu...”
Karin : “Iya dong. Aku emang hebat. Kalian berjuang dong biar bisa kayak aku!”
Lila : “Aah...gimana caranya bisa kayak kamu. Otakmu udah encer gitu!”
Tiba-tiba datanglah Rara, Tina dan Kaila di tengah-tengah mereka.
Rara : “Eh, Karin. Jangan lupa berterimakasih kepada ibumu. Jangan seneng-seneng aja!”
Kaila : “Iya, Rin. Jangan sampai kamu melupakan ibumu.”
Karin : “Untuk apa berterimakasih sama ibu? Aku berhasil kan karena usahaku sendiri...”
Tina : “Itu ibumu, Rin. Masa kamu nggak berterimakasih sedikitpun? Apa kamu nggak takut kena laknat Allah?”
Karin : “Udah deh, nggak usah khutbah di sini. Khutbah itu di masjid. Dan itu juga dilakukan oleh laki-laki!”
Karin meninggalkan mereka semua.
Adegan 2
Ibu : “Ibu bangga padamu, Nak. Kamu selalu berprestasi.”
Karin : “Huh! Nggak usah sok perhatian gitu deh, Bu.
Ibu : “Nak. Kamu ini anak ibu. Ibu pasti selalu bangga dan bahagia dengan semua prestasimu. Kamu adalah kebanggan ibu.”
Karin berlalu sambil menggebrak meja. Ia benci kepada ibunya.
Adegan 3
Dua puluh tahun kemudian, Karin sudah menjadi dokter anak. Ia baru selesai memeriksa balita bernama Talita.
Mama : “Terimakasih ya, dokter. Kami pamit dulu.”
Talita : “Aku bisa sembuh nggak, dokter Kayin?”
Karin : “Pasti Talita akan sembuh kok. Ibu yang baik ya menjaganya. Jangan lupa obatnya diminum.”
Mama : “Baik, dok.”
Adegan 4
Para dokter sekerja Karin begitu panik. Dokter Shinta, Nia, dan Sheryl mengitari Karin yang baru saja jatuh pingsan.
Shinta : “Ada apa dengan Karin nih?”
Nia : “Kita panggil dokter Reza!”
Sheryl : “Ya. Aku akan memanggilnya sekarang. Kalian bawa Karin masuk dulu.”
S & N : “Ayo, cepat!”
Adegan 5
Karin tertidur lemas.
Reza : “Lambungnya bermasalah. Untuk sementara ia harus melakukan perawatan dulu di sini.”
Ibu Karin tiba-tiba datang.
Ibu : “Apa yang terjadi denganmu, Nak? Ibu sangat khawatir.”
24 jam ibu menemani Karin yang selama ini telah menyia-nyiakannya. Teman-temannya sangat kasihan pada ibunya.
Adegan 6
Karin terbangun dan mendapati ibunya berada di sampingnya. Ia menagis tergugu tak tahu harus berbuat apa. Dokter Reza menjelaskan bahwa selama ini yang menungguinya adalah ibunya. Karin lalu meminta maaf.
2 komentar