Ancaman Terhadap Keutuhan Negara Republik Indonesia

Indonesia negara yang subur
Indonesia yang memiliki beberapa gunung berapi masih aktif dikaruniai tanah yang subur. Berbagai macam sumber daya alam melimpah ruah.Minyak bumi, batu bara, gas alam, tanaman dan pepohonan, serta masih banyak yang lainnya. Bahkan 49 % hutan hujan tropis berada di negara kita meski jumlahnya berkurang setiap tahun. Pemerintah telah membuat beberapa taman nasional untuk melindungi tumbuhan juga pepohonan dan kehidupan satwa liar yang semakin terancam.
Di sekitar pantai timur Sumatera dan wilayah Kalimantan banyak ditemukan tambang minyak dan gas. Sekitar 80 % persediaan minyak bumi Asia Tenggara disediakan oleh Indonesia dan 35 % persediaan gas alam dunia didapatkan dari Indonesia.Tembaga di Papua, timah di Bangka dan Belitung, nikel di Sulawesi, batu bara di Sumatera adalah beberapa sumber daya mineral utama di Indonesia. Perak, emas, berlian, dan rubi juga ditemukan di Indonesia dalam jumlah kecil.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi incaran, banyak pihak yang ingin menguasai kekayaan tersebut demi keserakahan nafsu pribadi atau kelompoknya saja. Pernahkah kamu mendengar pepatah “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”? Ya, dari pepatah tersebut kita diingatkan untuk selalu bersatu. Dan negara Indonesia yang bersatu tidak akan mudah dikalahkan.
Pulau Sipadan
Ancaman terhadap keutuhan negara bisa datang dari luar dan dari dalam. Ancaman yang datang dari luar, seperti penguasaan wilayah Indonesia, pencurian kekayaan alam, penyelundupan barang, atau masuknya pesawat asing ke wilayah Indonesia tanpa izin, Sebagai contoh misalnya negara lain yang tidak sepaham dengan keutuhan wilayah Republik Indonesia. Salah satu contohnya, kasus Sipadan dan Ligitan. Malaysia, negara tetangga kita mengklaim bahwa kedua pulau di dekat Kalimantan tersebut adalah milik mereka. Setelah melalui jalur diplomatik akhirnya Sipadan dan Ligitan terlepas dari Indonesia. Begitu juga dengan kelakuan negara tetangga yang lain seperti Singapura. Mereka
mengeruk dan membeli banyak pasir dari Sumatera untuk menambah luas wilayah negara kecil tersebut. Kasus ini menjadi bukti ancaman dari pihak luar.

Ancaman dari dalam pun tak kalah banyak. gangguan dari dalam negeri dapat berupa gerakan separatis, kerusuhan, atau pertikaian antar kelompok. Rakyat Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa dan agama menghadapi perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara mereka sendiri. Jika tidak dikelola dengan baik perbedaan itu akan memicu rasa  ketidakpuasan dan menimbulkan konflik perpecahan sesama rakyat. Kasus ketidakadilan yang dirasakan masyarakat Papua misalnya bisa menjadi contoh ancaman dari dalam negeri sendiri. Separatisme atau keinginan memisahkan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia jika tidak diketahui akar permasalahannya dan ditanggani secepatnya akan membuat keutuhan negara Republik Indonesia terancam.
Sepanjang sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah beberapa kali penberontakan dan kasus separatisme, diantaranya adalah :
- Pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh Musso
- Pemberontakan PRRI/ Permesata
- Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)
- Pemberontakan G 30 S PKI
- Pemberontakan DI/TII, dll
- Kasus GAM (Gerakan Aceh Merdeka)
Orang atau suatu suku bangsa akan mudah sekali untuk melepaskan diri dari bangsa dan wilayah Indonesia bila tidak memiliki pandangan Wawasan Nusantara. Berbagai kasus di atas mengancam keutuhan NKRI, karenanya harus ditangani dengan segera, agar Indonesia tetap menjadi negara yang utuh.

Referensi:
Pendidikan Kewarganegaraan 5: Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 5, penulis, Rikayani, Endang Abdullah, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Pendidikan Kewarganegaraan 5: Untuk SD/MI kelas V / penyusun, Opih Priyatna dkk. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009

Coba jawab pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan salah satu contoh ancaman bagi keutuhan NKRI yang berasal dari luar negeri!
2. Sebutkan salah satu contoh ancaman bagi keutuhan NKRI dari dalam negeri!

2 komentar