Sebagian
besar orang tua mungkin berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak
bermain akan membuat anak menjadi malas belajar dan bodoh. Mereka
berpendapat bahwa anak perlu banyak belajar agar menjadi pintar, hal
ini memang ada benarnya, terutama jika kepintaran hanya diartikan
sebagai kemampuan akademik seperti membaca, menulis dan berhitung.
Tetapi penelitian membuktikan bahwa kesuksesan seseorang lebih
ditentukan EQ daripada IQ . Anak perlu belajar kemampuan berkomunikasi,
memahami cara pandang orang lain, menghormati sebuah perbedaan, dan
bernegosiasi dengan orang, dan hal-hal tersebut tidak bisa dipelajari
dari buku.
Semua itu justru bisa dipelajari melalui permainan. Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Saat bermain anak dapat merasakan perasaan senang, bebas memilih dan lepas dari segala beban karena tidak mempunyai target, tapi pada saat yang sama anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-idenya. Anak juga dapat mengekspresikan pengetahuan yang dia miliki tentang dunia juga hal-hal yang ia rasakan, ketakutan dan kegembiraannya sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan baru. Melalui proses bermain, anak dapat membangkitkan idenya dalam berkreasi.
Semua itu justru bisa dipelajari melalui permainan. Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Saat bermain anak dapat merasakan perasaan senang, bebas memilih dan lepas dari segala beban karena tidak mempunyai target, tapi pada saat yang sama anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-idenya. Anak juga dapat mengekspresikan pengetahuan yang dia miliki tentang dunia juga hal-hal yang ia rasakan, ketakutan dan kegembiraannya sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan baru. Melalui proses bermain, anak dapat membangkitkan idenya dalam berkreasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak:
1. Kesehatan
Anak-anak
yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan
anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan
banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.
2. Intelegensi
Anak-anak
yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang
cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang
bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir
mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca
bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.
3. Jenis kelamin
Anak
perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak
energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain.
Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding
anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan
sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.
4. Lingkungan
Anak
yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu,
dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak
berkurang.
5. Status sosial ekonomi
Anak
yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya
tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap
dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status
ekonominya rendah.
Pengaruh bermain bagi perkembangan anak
- Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak
- Bermain dapat digunakan sebagai terapi
- Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak
- Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak
- Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak
- Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak
Macam-macam permainan dan manfaatnya bagi perkembangan jiwa anak
Jenis
permainan anak sangat bervariasi, kita dapat memanfaatkan permainan
untuk menstimulasi perkembangan anak. Anak sebaiknya diarahkan untuk
tidak memainkan permainan yang sama setiap harinya, agar perkembangan
anak dapat optimal.Berikut ini adalah beberapa contoh permainan, beserta
dampaknya bagi anak.
A. Permainan Aktif
1. Bermain bebas dan spontan atau eksplorasi
Dalam
permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak
ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain
dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan
kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah
tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen
atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.
2. Drama
Dalam
permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang
dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media.
3. Bermain musik
Bermain
musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya,
yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi
musik, menyanyi, berdansa, atau memainkan alat musik.
4. Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu
Kegiatan
ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih
banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan
benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak
terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing.
5. Permainan olah raga
Dalam
permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga
sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini
mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama,
memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara
realistik dan sportif.
B. Permainan Pasif
1. Membaca
Membaca
merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan
pengetahuan anak, sehingga anakpun akan berkembang kreativitas dan
kecerdasannya.
2. Mendengarkan radio
Mendengarkan
radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif.
Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan
pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di
radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya.
3. Menonton televisi
Pengaruh
televisi sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun
negatifnya, namun dampaknya bisa lebih besar, karena menonton televisi
tidak hanya melibatkan indera pendengaran, tetapi juga pengelihatan.
Lebih baik anak jangan terlalu banyak menonton televisi, apalagi tanpa
pengawasan orang tua.
Untuk tujuan pendidikan, berikut adalah beberapa tips bagi orang tua dalam memanfaatkan mainan dengan tepat.
1. Kecerdasan Verbal / Linguistik
Anda dapat menstimulasi kecerdasan verbal anak dengan memperdengarkan CD lagu, film anak, mendongeng, atau membacakan buku cerita anak. Bila sang buah hati adalah wanita, maka kita bisa membelikan mainan boneka yang bisa bicara. Dengan terus menghafalkan kata-kata yang diucapkan oleh mainan boneka, maka buah hati kita pun bisa terlatih kecerdasan verbalnya.
2. Kecerdasan Numerik
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengolah angka. Sejak usia Batita kita bisa melatih anak dengan menghitung mainan, misalnya menghitung mobil-mobilan. Dengan menghitungnya, maka buah hati kita pun bisa belajar dengan fun. Setelah mereka bisa mengucapkan satu sampai sepuluh, baru kita kenalkan bentuk-bentuk angka. Nah… Hal ini bisa kita kenalkan dengan cara menggambar atau mewarnai angka, lalu menuliskannya di atas kertas dengan pensil.
Stimulasi yang lain: buku cerita tentang angka-angka, Lagu dan Film anak tentang angka, pernik-pernik berbentuk angka, buku mewarnai angka.
3. Kecerdasan Ruang atau visual
Kecerdasan ini berhubungan dengan pengenalan bangun. Kita bisa memberikan mainan puzzle, balok kayu, lego atau letto, dll. Mainan ini tidak hanya mengajak anak untuk mengenal bangun datar dan ruang yang pernah kita kenal. Namun banyak bentuk lainnya, sehingga untuk tahap selanjutnya anak bisa mengekspresikan bentuk benda-benda yang dia mainkan di atas kertas.Bila buah hati kita gemar menggambar gambar-gambar yang “berbentuk bangun”, bisa jadi dia adalah calon arsitek atau designer yang terkenal.
Stimulasi lain: Kartu bergambar bangun, mainan miniatur rumah bongkar pasang, film-film anak tentang pengenalan bentuk, mainan yang bisa digenggam dan diremas (miniatur bentuk-bentuk benda, agar koordinasi mata dan tangan bekerja dengan baik).
4. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemapuan anak dalam mengolah dan memainkan nada. Cara menstimulasi kecerdasan ini bisa dengan memberikan sang buah hati alat-alat music mini. Selain itu juga bisa dengan memberikan anak “music box”, yaitu sebuah kotak yang kalau dibuka bisa terdengar alunan instrument musik. Atau bisa dengan memberikan mainan semacam lampion khusus anak-anak yang bisa dipasan di langit-langit rumah. Kita bisa memasangnya di tempat tidur anak, supaya buah hati kita dininabobokkan oleh alunan musik yang berasal dari mainan itu.
Stimulasi lainnya: memutarkan lagu anak-anak, menyanyikan lagu buat anak sebelum tidur, mengajak bernyanyi atau karaoke bersama anak, dll.
5. Kecerdasan Fisik
Anda dapat menstimulasi kecerdasan verbal anak dengan memperdengarkan CD lagu, film anak, mendongeng, atau membacakan buku cerita anak. Bila sang buah hati adalah wanita, maka kita bisa membelikan mainan boneka yang bisa bicara. Dengan terus menghafalkan kata-kata yang diucapkan oleh mainan boneka, maka buah hati kita pun bisa terlatih kecerdasan verbalnya.
2. Kecerdasan Numerik
2ols.com |
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengolah angka. Sejak usia Batita kita bisa melatih anak dengan menghitung mainan, misalnya menghitung mobil-mobilan. Dengan menghitungnya, maka buah hati kita pun bisa belajar dengan fun. Setelah mereka bisa mengucapkan satu sampai sepuluh, baru kita kenalkan bentuk-bentuk angka. Nah… Hal ini bisa kita kenalkan dengan cara menggambar atau mewarnai angka, lalu menuliskannya di atas kertas dengan pensil.
Stimulasi yang lain: buku cerita tentang angka-angka, Lagu dan Film anak tentang angka, pernik-pernik berbentuk angka, buku mewarnai angka.
3. Kecerdasan Ruang atau visual
preloadedstores.com |
Kecerdasan ini berhubungan dengan pengenalan bangun. Kita bisa memberikan mainan puzzle, balok kayu, lego atau letto, dll. Mainan ini tidak hanya mengajak anak untuk mengenal bangun datar dan ruang yang pernah kita kenal. Namun banyak bentuk lainnya, sehingga untuk tahap selanjutnya anak bisa mengekspresikan bentuk benda-benda yang dia mainkan di atas kertas.Bila buah hati kita gemar menggambar gambar-gambar yang “berbentuk bangun”, bisa jadi dia adalah calon arsitek atau designer yang terkenal.
Stimulasi lain: Kartu bergambar bangun, mainan miniatur rumah bongkar pasang, film-film anak tentang pengenalan bentuk, mainan yang bisa digenggam dan diremas (miniatur bentuk-bentuk benda, agar koordinasi mata dan tangan bekerja dengan baik).
4. Kecerdasan Musikal
ioffer.com |
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemapuan anak dalam mengolah dan memainkan nada. Cara menstimulasi kecerdasan ini bisa dengan memberikan sang buah hati alat-alat music mini. Selain itu juga bisa dengan memberikan anak “music box”, yaitu sebuah kotak yang kalau dibuka bisa terdengar alunan instrument musik. Atau bisa dengan memberikan mainan semacam lampion khusus anak-anak yang bisa dipasan di langit-langit rumah. Kita bisa memasangnya di tempat tidur anak, supaya buah hati kita dininabobokkan oleh alunan musik yang berasal dari mainan itu.
Stimulasi lainnya: memutarkan lagu anak-anak, menyanyikan lagu buat anak sebelum tidur, mengajak bernyanyi atau karaoke bersama anak, dll.
5. Kecerdasan Fisik
Kecerdasan
ini berhubungan dengan ketrampilan anak dalam menggerakkan tubuhnya.
Sebelum mencapai ketrampilan dalam bergerak, tentu sangat dibutuhkan
kekuatan otot. Untuk menguatkan otot tangan dan kaki dan meningkatkan
koordinasi tangan, kaki, dan mata, sepeda adalah mainan yang baik.
Berikanlah sang buah hati sepeda sesuai dengan usianya. Ini sangat
penting untuk meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan kecerdasan
fisik anak. Untuk mainan yang kecil bisa berupa mainan yang lunak,
misalnya wage (was), bola / balok lunak), atau mainan semacam bel yang
bila digoyang-goyangkan dengan tangan bisa berbunyi, atau bisa dengan
palu berbentu balon (akan lebih baik bila dimainkan di luar rumah J )
Stimulasi lain: mengajak anak berjalan pagi, untuk anak balita bisa dengan kursi roda mainan.
6. Kecerdasan interpresional
Kecerdasan
ini behubungan dengan kemapuan anak dalam bergaul. Untuk yang satu ini
sebenarnya lebih banyak pada praktek, yaitu dengan bersosilalisasi.
Namun saya akan memberikan contoh mainan yang berhubungan dengan ini,
yaitu dengan memberikan mainan peralatan masak atau peralatan dokter.
Kita sebagai orang tua bisa mengajak anak berbicara dengan media ini
layaknya dokter dan pasien (seperti bermain drama). Hal ini sangat
bermanfaat untuk melatih kecerdasan interpresional anak, selain itu
tentu saja bisa meningkatkan kedekatan interpresional kita dengan sang
buah hati.
Stimulasi lain: menyekolahkan di playgroup / PAUD, mengajak jalan-jalan di komplek rumah, dan lain-lain.
7. Kecerdasan Natural
Kecerdasan
ini berhubungan dengan tingkat kecintaan anak terhadap lingkungannya.
Tentu saja untuk meningkatkan kecerdasan ini sangat dibutuhkan “mainan
hidup” tentu saja berwujud mahluk hidup (misalnya tumbuhan dan hewan).
Untuk hewan, mungkin akan lebih baik kalau berkonsultasi dengan dokter
hewan terlebih dahulu, karena hal ini sangat berhubungan dengan cara
perawatan dan pemeliharaannya. Banyak hewan yang sebenarnya aman, namun
menjadi tidak aman karena kurang baik perawatannya. Kalau untuk
tumbuhan, akan lebih mudah perawatannya dan lebih aman. Pertama-tama
kita bisa mengenalkan anak menumbuhkan benih kacang hijau. Sehingga anak
bisa tahu proses pertumbuhan tanaman dan pentingnya air serta sinar
matahari bagi kehidupan.
Stimulasi anak: mengajak anak berjalan-jalan di obyek wisata alami.
Semoga
tips-tips di atas bermanfaat bagi anda sebagi orang tua untuk bisa
memilih dan memilah mainan apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk
dibeli, tentunya untuk buah hati kita. Hal ini sangat penting juga agar
kita tidak salah membeli mainan yang “salah”.
Referensi:
- http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312024/bab1.pdf
- http://www.rsi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=83:manfaat-bermain-bagi-anak&catid=3:artikel-umum&Itemid=4
- http://forum.kompas.com/sekolah-pendidikan/63487-biarkan-buah-hati-anda-bermain-supaya-cerdas-manfaat-bermain-permainan-buat-anak.html
2 komentar