Memotivasi Anak dengan Pujian yang Efektif

Semua orang pasti senang dipuji, terutama bagi wanita dan anak-anak. Pujian bagi anak-anak dapat  meningkatkan rasa percaya diri. Pujian juga merupakan motivator yang sangat baik agar anak mengulangi perbuatan yang positif, dan berusaha lebih keras serta tidak mudah menyerah. Pujian yang tepat juga membuat anak nyaman dengan dirinya sendiri,  hingga meningkatkan harga diri anak-anak.

Pujian yang tulus akan membuat anak merasa diperhatikan dan dicintai, namun kita juga harus hati-hati dalam memuji, karena cara penyampaian yang kurang tepat, atau pujian yang berlebihan dapat berdampak negatif. Penelitian menunjukkan bahwa memuji anak atas kecerdasannya akan membuat anak kurang termotivasi di sekolah karena anak menganggap segala sesuatu mudah dipelajari. Pada saat mereka menghadapi sesuatu yang sulit dipelajari, mereka mungkin akan mudah menyerah, atau memilih mempelajari hal-hal yang lebih mudah mereka pelajari.



Ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan saat memberikan pujian kepada anak-anak:
1. Pujilah anak dengan tulus
2. Pujilah perilaku anak, jangan diri si anak
3. Hindari memberi pujian dengan maksud tersembunyi.
4. Pujian untuk membentuk perilaku yang baik, tidak untuk membandingkan dengan anak lain.

 Pujian yang salah
1. Memuji anak karena "hasil" nya saja
    Bila anda memfokuskan pujian pada hasil akhir yang dicapai anak, dan bukan prosesnya, anak cenderung menghindari tantangan. Ia akan memilih hal-hal yang mudah dilakukan karena hasilnya akan segera tampak dan mendapat pujian. Anak yang dipuji karena kemampuannya juga akan melihat kegagalan sebagai kebodohan. sebaliknya, anak yang dipuji karena usahanya akan termotivasi mencoba sesuatu yang baru dan menantang.

2. Memuji anak karena kecerdasannya:
Jika anda memuji anak karena kecerdasannya, Anak cenderung untuk melihat kegagalannya sama dengan kecerdasan yang rendah.

3. Pujian yang berlebihan:
    Beberapa dampak dari pujian yang berlebihan diantaranya:
  • Menghasilkan kepribadian narsistis.
  • Memberi pesan pada anak bahwa ketaatan dan perilaku baik adalah pilihan, boleh dilakukan boleh tidak
  • Menumbuhkan rasa overconfident, merasa bisa melakukan apa saja.
  • Anak akan cenderung tidak realistis menilai diri sendiri.
  • Sombong, merasa diri paling hebat.
  • Kecanduan pujian, mengharapkan pujian setiap saat. Anak gelisah saat Anda tidak memuji karena anak tidak memperoleh sesuatu yang bisa membuatnya merasa nyaman.
4. Memberikan pujian  pada perilaku yang salah, hal ini akan memotivasi anak untuk berperilaku salah.
5. Membandingkan  dengan anak lain saat memuji, misalnya : “Pintar. Kamu lebih pintar dari si X lho.”


Pujian Efektif
Pujian efektif ini mencakup tiga langkah:
  • Menunjukkan persetujuan. 
Langkah pertama dalam memberikan pujian dengan efektif meliputi kata-kata dan tindakan yang mununjukkan bahwa anda puas atau senang dengan perilaku anak. Jangan terpaku pada kata, gunakan bahasa tubuh Anda. Mengatakan “Hebat!” sambil mengacungkan jempol atau memeluk anak anda akan memberikan dampak "lebih" bagi anak. 
  • Menjelaskan tindakan yang positif. 
Langkah ini memastikan anak memahami tindakan apa membuatnya layak mendapat pujian anda. Deskripsikan secara spesifik tindakan tersebut. Akan lebih baik jika anda mengungkapkan dengan jelas, " Ibu senang, kamu tidak merapikan mainanmu sendiri" dari pada sekedar mengatakan "Bagus". Ini akan memotivasi anak mengulangi tindakan yang sama. Misalnya, tapi harus diingat juga bahwa komentar yang singkat dan langsung akan lebih mudah dimengerti.
  • Memberikan alasan kepada anak untuk melakukan tindakan yang positif.
    Langkah ketiga anda perlu menghubungkan  tindakan anak  dengan konsekuensi atau hasil yang diperolehnya. Misalnya: “Bila kamu mengerjakan PR sepulang sekolah, kamu punya lebih banyak waktu main di luar.”

2 komentar